Halaman

Selasa, 31 Januari 2012

Antara Pilihan dan Hisab


Assalamu’alaikum ......
Segala puji bagi Allah yang telah menetapkan sifat fana bagi dunia ini dan mengabarkan bahwa akhirat adalah negeri abadi, dengan kematian dia membinasakan usia yang panjang.

Untuk saudara - saudaraku, teman - temanku, adik - adikku, anak-anakku dan para pembaca artikelku yang sempat singggah di blogku.

Kehidupan di dunia ini hanyalah tempat persinggahan, kelak akhirnya kita akan meninggalkan  dunia dengan segala isinya menuju  kehidupan akhirat yang abadi.

Firman Allah dalam surah Al Mu’minuun, ayat 112 – 114:
“Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi ?”.
“Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”.
“Allah berfirman: Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”.

Sebenarnya banyak manusia yang tahu bahwa kehidupan di dunia hanyalah sebentar, tetapi tidak semua orang tahu apa yang harus diperbuat dalam kehidupan yang sebentar ini. Yang paling bahaya adalah ketika orang itu tahu tetapi tidak mau mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Orang itu tahu bahwa sebagai hamba Allah maka ia harus mennghambakan dirinya kepada Allah tapi malah menghambakan diri pada selain Allah. Orang tahu bahwa mancari rezeki haruslah yang halal tapi malah mencari yang tidak halal. Orang tahu bahwa berpakaian haruslah menutup aurat tapi ia malah mempertontonkan uaratnya, dan masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang sebenarnya mannusia tahu tetapi ia cenderung untuk melanggarnya.

Bila manusia tidak menggunakan kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di akhirat maka jadilah kehidupan dunia ini bagi manusia tersebut sebagai main-main atau senda-gurau, atau dapat diumpamakan seperti permainan “Monopoli”.

Firman Allah dalam surah Al An’aam, ayat 32:
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain main-main dan senda-gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya!”

Firman Allah dalam surah Al Ankabuut, ayat 64:
“Maka tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”.

Untuk itu mari kita perbaiki diri kita masing-masing. karena apapun yang kita perbuat ada konsekuensinya. Berbuat baik konsekuensinya adalah mendapat tempat di hati oranng lain terlebih lagi di hadapan Allah SWT. Berbuat tidak baik adapula konsekuensinya yaitu tidak disenangi kebanyakkan orang terlebih di hadapan Allah Swt. 

Terkadang muncul beberapa pertanyaan yang harus kita renungkan dan harus kita sendiri yang menjawabnya. Karena sesungguhnya kita tahu jawabannya. 

Mari kita renungkan beberapa pertanyaan dan jawaban di bawah ini :

Mengapa kita harus mencontoh yang tidak baik, padahal yang baik masih seabrek-abrek untuk dicontoh.

Mengapa kita masih tega menyakiti orang lain, padahal masih seabrek-abrek yang dapat kita lakukan untuk membahagiakan orang lain.

Mengapa kita masih berkata kasar kepada oranng tua, guru, teman dan saudara, padahal masih seabrek perkataan lembut yang belum kita ucapkan

Mengapa kamu biarkan auratmu terbuka,  padahal menutup auratmu akan lebih mendatangkan ketenangan dan kesantunan

Mengapa kita masih suka berdusta padahal banyak kebenaran yang belum kita ungkapkan.

Ingat .... ! Apapun pilihan kita untuk berbuat, pasti akan ada hisabnya.

"Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab dan timbanglah amal perbuatan 
kamu sebelum amal itu ditimbang."

Firman Allah dalam surah Al-Hasyr : 18
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
 setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok 
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha 
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)
 
Pembuat artikel bukanlah orang baik, tapi sangat ingin berbuat baik.