Halaman

Sabtu, 29 September 2012

MAKNA DENOTATIF DAN MAKNA KONOTATIF


Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang unik, sedikit susah, dan terkadang kurang diminati oleh para siswa.  Banyak siswa yang dibuat bingung ketika berhadapan dengan makna kata, terlebih – lebih anak tersebut jarang membaca. Oleh karena itu agar kita tidak bingung dan banyak menguasai makna kata mari kita mulai dari sekarang untuk gemar membaca.

Pada kesempatan ini asagenerasiku.blogspot.com ingin berbagi masalah makna denotatif dan makna konotatif Bahasa Indonesia. Dengan harapan dapat membantu para siswa SD dalam belajar Bahasa Indonesia.

Dilihat dari maknanya, kata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kata bermakna denotasi dan kata bermakna konotasi.
1.    Kata bermakna denotasi
Kata bermakna denotasi adalah kata yang  bersifat umum dan secara langsung
menunjukkan makna yang sebenarnya  berdasarkan kamus (makna lugas).
     Contoh : Ita menanam bunga di halaman depan rumah.
     Kata bunga artinya kembang  atau bagian tumbuhan yang elok warnanya dan harum   
     baunya.

2.    Kata bermakna konotasi
Kata bermakna konotasi adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau makna ungkapan.
Contoh : Semua pemuda mengagumi bunga desa anak pak Lurah.
     Kata bunga desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena arti   
     bunga desa pada kalimat diatas adalah gadis cantik.  

Konotasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.     Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik, halus, sopan dan menenangkan.
2.    Konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor, dan tidak sopan.
     Contoh kata gugur dan mampus makna denotasinya adalah mati, namun    
     kata mampus termasuk konotasi negatif sedangkan gugur memiliki konotasi positif.

Perhatikan beberapa contoh kalimat dibawah ini :  
1.    a.    Ayah memperbaiki kursi yang rusak ( bermakna denotasi)
b.        Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati memperebutkan kursi presiden (bermakna konotasi)

2.    a.   Setelah makan kami cuci tangan (makna denotatif)
b.         b.   Para pejabat berusaha cuci tangan dari masalah korupsi (makna konotatif)

3.  a.   Untuk keperluan kurban kakek membeli kambing hitam (bermakna denotasi)
     b.   Jangan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dalam masalah mu (bermakna konotasi)

4.    a.   Andi makan dengan lahapnya (konotatif positif)
b.  Rudi makan dengan rakusnya (konotatif negatif)

5.  a.  Karena kurang pendidikan ia jadi bodoh (konotatif positif)
     b.  Karena kurang pendidikan ia jadi anak goblok (konotatif negatif)