Halaman

Sabtu, 15 September 2012

HUBUNGAN KONDISI FISIK WILAYAH GEOGRAFIS DENGAN AKTIFITAS PENDUDUK


Sebagai Negara kepulauan Indonesia memiliki keragaman bentuk muka bumi, mulai daratan, hingga lautan. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktifitas dengan manusianya sebagai penghuninya. Dimana kondisi social suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Satu ciri utama kajian geografis adalah mengakaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.
Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh pada kegiatan manusia untuk megelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.

A. Bentuk-Bentuk Dataran dan Aktivitas Penduduk
1. Wilayah dataran tinggi
Dataran tinggi adalah bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya di daerah yang tinggi yaitu memiliki ketinggian antara 700-800 meter di atas permukaan laut. Wilayah yang berada di dataran tinggi : Bandung, Sukabumi, Gya dan Alas.
Aktifitas penduduk karena daerah ini beriklim sejuk. Di dataran tinggi kegiatan ekonomi penduduk cenderung dibidang pertanian lahan kering. Ladang pertanian yang dibudidayakan adalah hortikultura antara lain, sayur-sayuran, buah-buahan dan taman hias.

2. Wilayah pegunungan
Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian 500 m di atas permukaan laut.
Aktivitas penduduk di wilayah ini yaitu memafaatkan areal hutan, dibudidaya perkebunan, seperti kina, karet dan teh. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja sebagai buruh perkebunan.

3. Wilayah dataran rendah
Dataran rendah adalah bentuk permukaan bumi yang relative datar dan letaknya di daerah yang rendah memiliki ketinggian dari 600 m di atas permukaan laut.
Dataran rendah merupakan dataran tempat untuk kosentrasi Penduduk, karena itu daerah
dataran redah sangat cocok untuk pemukiman penduduk dengan pola kosentris. Aktivitas
penduduk terdiri atas berbagai jenis, mulai dari pertanian, perikanan, tambak.
Dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan bisa dikembangkan karena tersedianya air yang cukup, di samping iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah.
Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah dapat berkembang secara optimal, hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh sarana dan prasarana berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan perdagangan serta pendidikan.

4. Wilayah dataran pantai
Dataran pantai adalah daerah yang letaknya ditepi laut di mana sejauh air pasang masih bisa mencapai daratan.
Penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya curam dan terjal tetentu saja akan mencari jalan lain, misalnya sebagi petani, atau pencari sarang burung walet seperti misalnya di pantai Karangbolog Gombong. Karena pada pantai yang tebingnya terjal menyulitkan dipakaii sebagai pelabuhan ikan.
Tetapi jika pantainya landai justru mata pencahariannya sebagai nelayang penangkap ikan, karena pantai yang landai, gelombang laut tidak terlalu besar, baik dijadikan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal motor para nelayan.

B. Hubungan Kondisi Geografis Dengan Transportasi
Kegiatan transportasi memiliki hubungan erat dengan kondisi fisik suatu daerah dan kegiatan ekonomi suatu daerah. Pada daerah dataran tinggi ongkos transportasi relative mahal karena medan yang berbukit, tanjakkan, dan banyak berbelok-belok, berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar. Tidak jarang pada daerah berbukit dan bergunug seperti di Irian Jaya transportasi untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain tidak lewat daratan, tetapi lebih banyak menggunakan pesawat terbang. Berbeda dengan di dataran rendah, sarana jalan yang datar dan tidak ada tanjakan, ongkos transportasi relative murah, dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi penduduk.
Karena Indonesia memilki wilayah yang beragam yang terdiri dari berbagai pulau dimana antara pulau yang satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, maka sarana dan prasarana transportasi perlu disikapi secara baik.
Jenis – jenis sarana transportasi yang ada di Indonesia masih ada yang bersifat dominan dan berbeda-beda antara pulau yang satu dengan pulau lainnya.

a. Di Pulau Jawa
Sarana transportasi sungai di Jawa dewasa ini sudah tidak banyak digunakan karena, sungai di Jawa relative pendek-pendek. Disamping itu di Jawa sudah dikembangkan transportasi darat, karena prasarana angkutan sudah maju disbanding pulau-pulau lain, seperti jalan raya, jalan tol, jalan kereta api. Demikian pula sarana transportasi udara di pulau Jawa sudah berkembang sebagai alternative dari transportasi darat.

b. Di Pulau Sumatera
Di wilayah timur Sumatera yang berawa-rawa dan memiliki banyak sungai-sungai panjang dikembangkan alat angkutan air berupa perahu dan sampan. Untuk transportasi antar pulau-pulau kecil digunakan speedboad dan jel foil. Jadi alat transportasi yang dominan adalah angkutang sungai.

c. Di Pulau Kalimantan
Kondisi geografis di pulau Kalimantan memilki banyak sungai-sungai besar dan panjang-panjang. Pembangunan jalan raya antar propinsi belum berkembang. Oleh karena itu sesuai dengan kondisi fisiknya maka prasarana transportasi yang berkembang di sana adalah sungai, alat transportasi yang dominan perahu dan sampan.

d. Di Sulawesi, Maluku dan Papua
Transportasi yang dikembangkan di Sulawesi, Maluku dan Papua sesuai kondisi fisiknya dominan menggunakan pelayaran pantai dan feri.
d. Di Sulawesi, Maluku dan Papua

Aktivitas transportasi merupakan salah satu faktor penting dari aktifitas ekonomi yang harus memperhatikan kondisi fisik suatu wilayah. Dan tersedianya sarana dan prasarana transportasi menjadi sumber pembangunan suatu daerah, karena dengan adanya transportasi maka akan terjadi aktivitas ekonomi yang bagus. Manusia dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya tidak bisa dilepaskan dari jasa transportasi untuk pengangkutan barang dan orang. Disamping itu, karena pengetahuan dan keterampilan manusia tidak selalu sama pada tiap daerah, maka diperlukan transportasi untuk memindahkan seseorang dari satu tempat ke tempat yang kain dalam rangka transfer of knowledge ( Morlok, 1998)

C. PERAN SERTA KOTA SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM EKONOMI
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan materialistis. Kota adalah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami daqn non alami dengan gejala pemusatan penduduk yang cukup padat dan besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan meterialis dengan daerah belakangnya.
Pengertian kota dapat ditijau dari segi morfologinya. Kenampakan kota secara morfologi adalah kenamapakan-kenampakan tertentu yang mempunyai ciri khas fisikal sebuah kota dapat diartikan pula bahwa kota merupakan sebagai suatu daerah tertentu dengan karakteristik tata guna lahan non agraris, sebagian besar tertutup oleh bangunan yang bersifat non reidental maupun residental (secara umu building coverage lebih banyak daripada vegetation coveragesett).


Pengertian kota yang lain dapat diartikan sebagai suatu daerah yang memiliki gejala pemusatan penduduk yang merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, kultur yang terdapat di daerag tersebut dengan adanya pengaruh timbal balik dari daerah-daerah lainnya. Kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk dan diwarnai dengan trata sosial, ekonomi yang heterogen, dan berorientasi pada materialistik.


Kota mempunyai peranan dalam pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran suatu negara. Terdapat dua cara untuk menganalisa peran kota : 1. ahli sejarah, geografi, dan arkeologi membahas kota sebagai tempat kelahiran peradaban dan sebaga sumber inovasi. Ada juga yang membahas peran ekonomi kota sebagai tempat usaha yang memberi kehidupan kepada penduduk, 2. ahli ekonomi perkotaan bukan menganalisa bebrapa peran yang menguntungkan, tetapi memperhatikan berbagai intangan akibat kegiatan kota dalam pertumbuhan ekonomi sepetrti kemacetan lau lintas, pencemaran dan sebagainya.


Kedua pendekatan mengenai peran kota tersebut di atas yang aktif dan pasif menyebabkan hal penting bagi perencana kota yaitu memberi tugas : mengusahakan untuk memajukan kegiatan konomi kota, atau untuk menguragi rintangan yang diakibatkan oleh kota, atau kedua-duanya.


Kota-kota di Asia yang dipengaruhi oleh globalisasi mulai bersaing untuk menarik modal dalam negeri dan luar negeri, yang menciptakan kesempatan kerja dan membangkit pendapatan, dengan meyediakan lingkungan yang menarik bagi investasi yang dihbungkan dengan : aturan perpajakan, kebijaksanaan ekonomi, prasarana dan pelayanan, dan kestabilan politik. Penyediaan lingkungan untuk menarik investasi itu antara lain dilakukan Indonesia dengan menyediakan lahan untuk kawasan industri di berbagai propinsi di Indonesia pada tahun 1990.


Dengan trsedianya teknologi informasi yang maju dan globalisasi ekonomi, maka para investor dapat dengan mudah untuk memindahkan modalnya dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain untuk menginvestasikan uangnya dalam berbagai usaha, misalnya perumahan, industri, pabrik dan sebagainya.
Kota dilihat dari segi ekonomi menonjolkan adanya pusat-pusat perdagangan seperti pasar, mall, swalayan, pabrik-pabrik dan adanya sarana prasarana yang menunjang seperti hotel, penginapan, rumah sewa, bank, stasiun, terminal, bandar udara dan sebagainya yang banyak dapat memasukkan uang bagi kota yang dapat dipergunakan untuk pembiayan pemeliharaan kota. Di perkotaan mata pencaharian penduduk dapat dikategorikan bermata pencaharian non agraris dan sangat bervariasi seperti manufaktur, kepegawaian, jasa dan perdagangan. Ruang kerja yang terbentuk sebagian besar tertutup dalam arti ada di dalam ruangan meskipun tidak semua. Di kota ada berbagai usaha dengan berbagai spesialisasi sehingga akan lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. Sehingga akan banyak dijumpai berbagai toko-toko dan tempat usaha atau produksi di dalam kota. Biasanya penduduk di perkotaan mempunyai tempat tinggal yang tidak menyatu atau tidak berdekatan dengan tempat bekerja.


Kota sebagai pusat perdaganga dapat dijelaskan bahwa sebenarnya sudah menjadi sifat umum dari kota-kota tetapi tidak semua kota didominasi oleh kegiatan perdagangan. Ada yang hanya merupakan kebutuhan sehari-hari warga kota, ada yang merupakan perantara bagi perdagangan nasional ataupun internasional tang sering disebut entrepot.


Kota sebagai pusat produksi biasanya terletak dikelilingi oleh daerah-daerah pengahasil bumi atau hasil tambang, sehingga dapat terjadi dua macam kota yaitu kota-kota penghasil bahan mentah dan kota-kota yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi seutuhnya. Di daerah-daerah ini dapat timbul daerah-daerah dengan kota-kota industri, di mana pusat-pusat tersebut dihubungkan dengan jalur transportasi antara kota dengan kota dan antara kota dengan daerah dibelakangnya atau hinterland-nya. 

ANALISIS
Geografi ekonomi mempelajari aktifitas ekonomi dari sudut pandang geografi dan jika dipantau dari pendekatan geografi ekonomi secara keseluruhan wilayah indonesia telah melakukan segala aktifitas ekonomi menurut pendekatan yang ada, tetapi jika dilihat satu persatu prinsipgeografi ekonomi belumlah dijalankan secara sempurna di republik ini. 

KESIMPULAN
Dari semua yang ada dapat diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yanng sangat berpengaruh dari sisi geografi untuk segala jenis kegiatan ekonomi. Kota dan desa juga berpengaruh besar terhadap aktifitas ekonomi Indonesia. Segala jenis aktifitas ekonomi harus dikaitkan dengan kondisi fisik wilayah geografisnya. Artinya bahwa jika inngin merencanakan suatu kegiatan ekonomi, maka harus memperhatikan faktor lingkungan sekitar, seperti di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah aktifitas ekonominya adalah pertanian dan perkebunan (dataran tinggi terdapat peertanian hortikultura),di daerah pesisir aktifitas ekonminya nelayan,dan lain – lain. Transportasi juga harus diperhatikan dalam kegiatan ekonomi, karena transportasi merupakan faktor pendukung aktifitas ekonomi yang harus memperhatikan kondisi fisik wilayahnya dan manusia dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya tidak bisa dilepaskan dari jasa transportasi untuk pengangkkutan barang dan orang. Tetapi jika dipantau dari pendekatan geografi ekonomi secara keseluruhan wilayah indonesia telah melakukan segala aktifitas ekonomi menurut pendekatan yang ada, tetapi jika dilihat satu persatu prinsipgeografi ekonomi belumlah dijalankan secara sempurna di republik ini.