Kondisi
cuaca dan iklim di muka bumi saat ini terlihat makin bervariasi dan menyimpang.
Saat ini kalian
sering melihat dan mungkin mengalami sendiri berbagai macam
gejala alam seperti banjir, gempa bumi,
kebakaran hutan, tanah longsor, dan
lain-lain. Gejala alam tersebut tidak hanya dijumpai di negara
Indonesia tetapi
juga dapat dialami oleh negara lain.
A. Peristiwa Alam di Indonesia
Gejala alam
atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang
ditimbulkan
oleh alam. Di Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam.
Gejala atau peristiwa alam antara lain
gunung meletus, banjir, gempa bumi,
angin topan, tsunami, dan tanah longsor. Gejala alam ini timbul
disebabkan oleh
alam,tetapi ada juga gejala alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak
1. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Perlu kalian
ketahui bahwa hanya gunung
berapi yang masih aktif yang dapat meletus. Mengapa
gunung berapi dapat meletus? Gunung berapi
meletus karena terjadi gerakan magma
dari perut bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Gunung api
yang pernah
meletus antara lain Gunung Kelud, Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung
Merapi,
Gempa bumi
adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang
berasal
dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah
pergeseran lapisan bawah bumi
dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi
datangnya tidak mampu diprediksi sebelumnya.
Kejadiannya begitu cepat dengan
dampak yang begitu hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun
sangat luar biasa
karena mencakup wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara.
Sifat
getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah mampu
menghancurkan bangunan
bangunan yang kuat sehingga korban nyawa tidak dapat
dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa
1) Gempa
bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada
pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Gempa
ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut
menelan banyak korban jiwa karena
tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk
mengungsi ke tempat yang aman seperti di tanah lapang atau
jalan-jalan besar.
Mereka mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara.
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat
mengakibatkan gelombang tsunami.
Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang
terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada
tanggal 26 Desember 2004 di
Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi
berskala 8,9
skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling
dahsyat dan
merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang
meninggal dunia dan hilang. Tahun
2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret,
Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai
Pangandaran.
Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar
6,8 skala
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi
hujan secara terus menerus
tanpa henti. Banjir merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa banjir
bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir seluruh
wilayah Jabodetabek
terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak korban
jiwa. Beberapa korban yang mengungsi di
berbagai penampungan mulai terserang
penyakit.
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu
memporak
porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan
tersebut besar akan mampu
merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di
Indonesia terjadi pada awal tahun 2004 di daerah
Batu Layar, Lombok, Nusa
Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006 terjadi
topan Isobel yangsemula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan
Kepulauan Nusa
Tenggara kemudian bergerak ke Australia.
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan.
Semakin curam
kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi
longsor. Di Pulau Sumatra sering
terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan korban harta benda dan jiwa.
2. Sebab-sebab Terjadinya Gejala Alam
Gejala alam
di Indonesia terjadi karena berbagai sebab di antaranya wilayah Indonesia yang
dilintasi
oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum
Mediterania yang menyebabkan
banyak gunung berapi. Aktivitas gunung berapi menyebabkan terjadinya gempa vulkanik, sedangkan
pergeseran
lempeng benua menyebabkan gempa tektonik. Bila pusat gempa terjadi di lautan
maka
akan terjadi badai tsunami. Iklim di Indonesia menyebabkan angin musim
yang kadangkadang bisa
terjadi angin topan, sedangkan curah hujan yang terjadi
menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan
muncul di atas permukaan.
Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama
kali magma meletus ke permukaan. Setelah
magma terbentuk, sebuah gunung berapi
akan terus meletus selama masih banyak magma yang
terkandung di dalamnya. Jarak
antara satu letusan dengan letusan yang lain membutuhkan waktu yang
Gempa bumi yang dibedakan menurut penyebab kejadiannya memiliki sebab
masing-masing sesuai
dengan nama dan jenis gempa tersebut.
Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran kerak bumi. Gempa bumi tektonik
terjadi akibat
pelepasan tenaga dari pergeseran lempeng-lempeng tektonik di
permukaan bumi. Lempeng tektonik
adalah suatu bagian kerak bumi yang sangat keras.
Di bawahnya terdapat lapisan bumi yang lebih lunak
sehingga lempeng-lempeng ini
seolah-olah terapung. Beberapa ahli menyatakan bahwa lempengan
lempengan ini
selalu bergerak menjauh, bergesekan, atau bertabrakan satu sama lain. Menurut
para ahli
geologi, Indonesia adalah gugusan pulau yang mengapung di kerak bumi
yang dikepung oleh lempeng
Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng
Pasifik.
Gempa ini disebabkan adanya aktivitas gunung berapi yang akan meletus. Gempa
bumi terjadi ketika
gunung api akan meletus, pada saat letusan, dan beberapa
waktu setelah letusan utama. Jadi, timbulnya
gempa hanya ada di sekitar gunung
berapi.
3) Gempa tanah runtuh Gempa tanah runtuh adalah gempa yang mengiringi bagian gua yang roboh,
misalnya
gua kapur atau lorong pertambangan yang lapuk. Gempa ini hanya terjadi di
sekitar runtuhnya
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung
berapi di
bawah laut atau di daratan dekat pantai. Beberapa gelombang tsunami
biasanya cukup kecil, tetapi bisa
menjadi sangat besar hingga menyebabkan
banjir dan kerusakan saat gelombang tersebut menghantam
pantai. Nama tsunami
diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta
saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa
terjadi atau saat
bagian gunung berapi yang meletus runtuh ke dalam laut.
Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan
terjadi di daratan dekat pantai.
Saat terjadi gelombang tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih
besar
dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke
segala arah dengan
kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti
gelombang lainnya, ketika gelombang
tsunami memasuki air dangkal, maka
kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi.
Perlu kalian
ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika
kecepatannya
berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat
membentuk dinding air yang begitu
tinggi dan menghantam pantai. Beberapa
gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50
meter. Ketinggian
gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai.
Tetapi
kalian tidak perlu khawatir, tidak semua gempa dan letusan gunung berapi
menyebabkan tsunami dan
tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa.
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi
hujan secara terus menerus
tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif
lama. Selain itu, penyebab terjadinya banjir juga karena
ulah manusia sendiri.
Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar, pembangunan vila-vila di
pegunungan atau membuang sampah di sungai dapat menimbulkan bencana banjir.
Pohon-pohon sangat
berguna untuk menahan air hujan agar tidak langsung ke
pemukiman. Akar-akar pohon akan menyerap
air hujan sehingga air yang mengalir
ke daratan sedikit. Jika tidak ada pohon di hutan maka air hujan
langsung
menuju ke pemukiman dalam jumlah besar sehingga air meluap. Begitu pula ketika
sungai
penuh dengan sampah dan banyak pemukiman kumuh di sekitarnya, maka sungai
akan mengecil dan
tidak mampu menampung debit air yang banyak dari pegunungan
sehingga air meluap di pemukiman
Angin topan
adalah udara yang bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara
minimum.
Penyebab terjadinya angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan
angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian
utama gunung atau bukit.
Hal ini biasanya terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api.
Longsor
dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah
dan bebatuan. Ketika longsor
berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur
deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari
luncuran tanah dan lumpur
inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh
dalam
hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada
kegiatan manusia yang
mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti
penebangan pepohonan secara liar di daerah
lereng, penambangan bebatuan dan
tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng,
pemompaan dan pengeringan
air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
B. Gejala Alam di Negara-negara Tetangga
Gejala alam
tidak hanya melanda di negeri kita saja, tetapi negara-negara tetangga juga
mengalami hal
serupa. Adapun gejala atau peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga antara lain:
Gempa bumi dahsyat yang datang pada musim dingin bulan
Januari 1995 menghancurkan kota Kobe
sekitar 500 km sebelah barat Tokyo. Negara Jepang merupakan wilayah yang berisiko tinggi terhadap
bahaya gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pada tanggal 27 Desember 2006
negara Taiwan
diguncang gempa dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Akibat gempa
tersebut jaringan kabel bawah laut
Taiwan rusak hingga memperlambat layanan
internet sehingga mengganggu transaksi perbankan
khususnya di pasar uang.
Negara
Filipina pada tanggal 1 Desember 2006, dilanda badai yang disebut dengan
badai/topan Durian.
Topan tersebut menghantam kawasan gunung berapi Manyon,
daerah timur Filipina yang berjarak 350
km selatan ibu kota Filipina. Kecepatan topan Durian itu mencapai 225 kilometer per jam yang mampu
mengangkat atap
rumah, menerbangkan jendela dan mencabut pohon beserta akar-akarnya. Karena
menghantam kawasan gunung berapi, badai ganas ini menimbulkan banjir bandang
yang disertai longsor
lumpur vulkanik. Puluhan desa terkubur dalam longsoran
tersebut. Selain topan Durian negara Filipina
juga pernah diserang badai Bilis
dengan kecepatan 75 km per jam dan putaran angin dengan kecepatan
95 km per
jam. Topan Cimaron dengan kecepatan 200 km per jam juga pernah menyapu Filipina
bagian utara. Pada tanggal 11 Agustus 2006 negara Cina tepatnya di Provinsi
Fujian diterjang badai
Saomai dengan kecepatan 216 km per jam dan mampu
menenggelamkan 1.000 kapal nelayan. Negara
Vietnam pada tanggal 5 Desember 2006
diterjang topan Durian yang mengakibatkan banyak orang
meninggal, ratusan kapal
karam serta merusak ratusan rumah. Badai yang membawa angin dengan
kecepatan 120 km per jam ini juga diiringi dengan hujan deras yang
menyebabkan banjir bandang.
Tanah
longsor pernah terjadi di negara Filipina tepatnya di desa Guinsaigon, Saint
Bernard, sebelah
selatan Pulau Leyte Filipina Tengah. Ratusan rumah terkubur
akibat bencana tanah longsor ini. Hujan
deras yang mengguyur wilayah tersebut
secara berturut-turut merupakan penyebab terjadinya tanah
longsor ini. Tanah di
sekitar wilayah tersebut menjadi labil sehingga mampu menumbangkan pepohonan
dan ikut hanyut bersama dengan arus air yang deras.
Negara
Malaysia tepatnya di Kuala Lumpur akhir tahun 2006 dilanda bencana alam banjir
sehingga
lebih dari 30.000 orang mengungsi. Banjir tersebut memutus jalur transportasi jalan dan kereta api di
seluruh wilayah negara bagian Johor. Banjir besar juga melanda sebagian
Singapura yang
mengakibatkan tanah longsor dan sejumlah persimpangan jalan
tidak dapat dilalui oleh alat transportasi.
Genangan besar terjadi di bagian
utara dan tengah Singapura.
El Nino
berasal dari bahasa Spanyol yang berarti sang bayi kristus. Dinamakan El Nino
karena sering
muncul ketika perayaan Natal di akhir tahun. El Nino merupakan
interaksi antara atmosfer tropis dan
samudra tropis. Setiap dua hingga tujuh
tahun sekali. Perubahan tekanan udara di atas Samudra Pasifik
menyebabkan angin
tropis bertiup menuju khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan permukaan perairan
menjadi hangat. Suhu panas yang ditimbulkan El Nino dapat mematikan banyak ikan
dan burung laut
karena menghambat naiknya perairan dingin yang kaya nutrisi ke
permukaan.
Angin fohn atau angin
lokal atau angin terjun adalah angin yang terjadi
apabila ada
gerakan massaudara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200
meter. Massa udara
yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu
sisi lereng. Adapun pada lereng
yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan. Daerah
yang
tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan
hujan.
Pada daerah bayangan hujan itu angin dari
atas pegunungan akan bergerak menuruni lereng pegunungan
dengan kecepatan
tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara, karena setiap turun
100 meter udara
naik 1 °C. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas
dan kering. Angin itulah yang disebut angin
Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)
2. Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
3. Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
4. Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
5. Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)