Kebutuhan manusia tidak terbatas. Manusia selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Segala kebutuhan manusia sudah
disediakan oleh Allah SWT melalui keberadaan alam beserta isinya. Allah SWT
menyediakan alam untuk dinikmati oleh manusia sekaligus kita diperintahkan
untuk menjaganya. Segala kebutuhan manusia yang ada di alam ini disebut sumber
daya alam.
Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber daya alam
yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang dapat
diperbarui yaitu sumber daya alam yang selalu tersedia meskipun dimanfaatkan
secara terusmenerus. Contohnya tumbuhan, hewan, air, sinar matahari, dan udara.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang akan
habis jika digunakan secara terus-menerus. Sumber daya alam ini meliputi bahan
tambang mineral dan nonmineral.
Bahan tambang mineral contohnya aluminium, emas,
perak, tembaga, nikel, dan besi. Bahan tambang nonmineral contohnya batu bara
dan minyak bumi.
Sumber daya alam dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhannya dengan melakukan berbagai kegiatan. Namun, sangat
disayangkan, terkadang manusia dalam mengambil sumber daya alam tidak
memperhitungkan untung ruginya. Bahkan sampai merusak alam untuk memenuhi
kebutuhannya. Perbuatan manusia inilah yang dapat mengubah permukaan bumi. Beberapa
kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi adalah sebagai berikut :
1. Pembakaran Hutan
Pembakaran hutan pada awalnya bertujuan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang, karena setelah panen dan sudah tidak subur lagi biasanya ditinggalkan begitu saja. Karena tanahnya tandus dan gersang maka struktur tanah menjadi rusak dan mudah mengalami erosi.
Pembakaran hutan pada awalnya bertujuan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang, karena setelah panen dan sudah tidak subur lagi biasanya ditinggalkan begitu saja. Karena tanahnya tandus dan gersang maka struktur tanah menjadi rusak dan mudah mengalami erosi.
2. Penebangan Hutan
secara Liar
Perubahan permukaan bumi juga dapat diakibatkan adanya penebangan hutan secara liar. Penebangan hutan secara liar bertujuan untuk mengambil kayu sebagai bahan bangunan. Penebangan hutan secara liar mengakibatkan terajdinya hutan gundul yang berakibat terjadinya longsor, banjir, dan kesulitan air bersih. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.
Perubahan permukaan bumi juga dapat diakibatkan adanya penebangan hutan secara liar. Penebangan hutan secara liar bertujuan untuk mengambil kayu sebagai bahan bangunan. Penebangan hutan secara liar mengakibatkan terajdinya hutan gundul yang berakibat terjadinya longsor, banjir, dan kesulitan air bersih. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.
Penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan
disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan pohon dengan memilih pohon
yang yang sudah cukup usianya disebut tebang pilih. Penebangan pohon yang
diikuti dengn penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang yang
disebut dengan istilah tebang tanam. Benih benih ini akan tumbuh dan dapat
menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini kelestarian hutan
tetap terjaga.
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan
bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan
tambang dengan cara digali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan
yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah. Penambangan terbuka adalah
penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa bahan tambang seperti
tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan
bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini
mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan.
Bahan tambang lainnya digali dari terowongan yang
berada ratusan meter di bawah permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan
bawah tanah. Penambangan ini lebih sulit daripada penambangan di permukaan.
Para penambang menggali sebuah lubang menuju ke dalam tanah dan mengambil
bijih. Pengambilan bijih ini menggunakan bor atau bahan peledak sebelum
diangkut ke permukaan. Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang
berongga menyebabkan tanah kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah
tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain
yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di
dasar sungai atau sumber air lainnya