• Rabun Jauh (Miopi) atau mata minus.
Orang yang
menderita rabun jauh tidak dapat melihat suatu benda dengan jelas apabila
jaraknya jauh.
Penyebabnya
adalah lensa mata terlalu pipih. Pada mata orang yang menderita rabun jauh,
bayangan benda jatuh di depan retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di
retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata yang berlensa cekung (lensa
negatif).
• Rabun Dekat (Hipermetropi) atau mata plus
Penderita
rabun dekat tidak dapat melihat benda kecil di dekatnya. Misalnya, tidak dapat
membaca huruf kecil di koran dari jarak dekat. Pada mata orang yang menderita
rabun dekat, bayangan benda jatuh di belakang retina. Agar bayangan benda jatuh
tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata berlensa cembung
(lensa positif).
• Rabun Tua (Presbiopi).
Daya
akomodasi orang yang berusia lanjut biasanya sudah lemah. Akibatnya, orang
tersebut tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh maupun dekat. Penderita
dapat ditolong dengan menggunakan kaca mata berlensa rangkap. Kacamata berlensa
rangkap adalah kacamata yang terdiri atas lensa positif dan lensa negatif.
• Rabun Senja (Hemerolopi).
Penderita
rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu senja hari. Hal
tersebut disebabkan penderita kekurangan vitamin A.
• Buta Warna.
Buta warna
termasuk salah satu kelainan pada mata. Penderita buta warna tidak mampu
membedakan warna-warna tertentu. Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan
biru. Cacat mata ini termasuk kelainan yang bersifat menurun.
· Katarak
Katarak merupakan
penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut
pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air,
sehingga cahaya dapat menembusnya
dengan mudah. Walaupun sel-sel barupada lensa akan selalu terbentuk,
banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram,
keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan
cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.
katarak terjadi karena proses degeneratif atau
bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia
lanjut
· Pterigium
Pterigium merupakan
penyakit mata yang ditandai dengan adanya pertumbuhan daging di kornea mata.
Daging tersebut merupakan konjungtiva(membran yang menyelimuti bagian putih mata)
yang tumbuh tidak normal ke dalam kornea. Pterigium bisa berukuran kecil atau
bisa pula tumbuh membesar dan mengganggu penglihatan.
Paparan sinar matahari dalam
waktu lama, terutama sinar UV, serta iritasi mata kronis oleh debu dan
kekeringan diduga kuat sebagai penyebab utama pterigium.
· Gloukoma
Glaukoma merupakan
kelainan mata yang dicirikan dengan rusaknya saraf optik yang berfungsi untuk
membawa pesan-pesan cahaya dari mata ke otak. Kerusakan saraf optik ini
disebabkan oleh kelebihan cairan humor yang mengisi bagian dalam bola mata.
Cairan mata yang diproduksi oleh jaringan-jaringan di depan bola mata ini
sebenarnya berfungsi untuk membawa makanan untuk kornea dan lensa mata.
·Astigmatisme
Astigmatis adalah
ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat tidak
terpusatkannya sinar cahaya pada satu titik di selaput jala (retina) mata. Ada
dua jenis astigmatis, yaitu astigmatis kornea yang disebabkan oleh
ketidakteraturan lengkung atau daya bias kornea dan astigmatis lensa akibat
ketidakteraturan daya bias lensa mata. Astigmatis menyebabkan penderitanya
mengalami kesulitan melihat sesuatu secara jelas atau menjadi kabur, terutama
untuk obyek-obyek yang berukuran kecil. Astigmatis yang umumnya diderita oleh
penyandang miopia ini biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa
silindris atau lensa kontak. Dapat juga dilakukan operasi refraktif.